Selasa, 26 Agustus 2014

Segelintir kisah perjalananku menuju kampung halaman


Perjalanan ini terasa sangat menyenangkan saat aku sendiri menuju kampung halaman... ^_^

Langsung to the point aja kali yahh, journeyku kali ini dimulai dari bandara juanda surabaya dengan tujuan bandara syasudin noor.  Berangkat sekitar pukul 16.00 WIB dan sampai pukul sekitar pukul 17.30 WITA aku langsung ditunggu seorang penjemput dengan mobilnya untuk menuju penginapan sementara karena aku harus melanjutkan perjalanan esok harinya. Bangun pagi terus mandi dan segera bersiap untuk mencari sarapan untuk mengisi bahan bakar di perut supaya tidak kelaparan selama perjalanan. Setelah sarapan tibalah saatnya untuk menunggu angkutan menuju Batulicin, untuk ongkosnya aku merogoh kantong 50rb untuk sampai di batulicin dengan perjalan selama kurang lebih 5jam lamanya dan gak kebayang deh gimana rasanya berada di kerumunan orang didalam satu angkutan, serasa seperti orang asing yang tak tau apa-apa. Cuman bisa memainkan telepon genggam yg kubawa sambil sesekali melihat keluar jendela mobil. Sepajang perjalanan tidak terlalu banyak pemandangan indah yg dapat aku nikmati, namun suasana perkampungan yg mendominasi perjalananku sudah cukup rasanya untuk membayar kerinduanku kepada kampung halamanku di pulau itu. Sempat kesusahan sih buat mencari lokasi pelabuhan feri, tapi ya malu bertanya kan sesat dijalan tuh, akhirnya aku tanya" deh sama orang" disekitar sana dan mereka menyarankan untuk naik angkutan lagi, untungnya supir angkutan yg aku tumpangi kali ini berbaik hati mengantarkan aku langsung di depan gerbang pelabuhan feri yg memang aku tuju. :)




















Perjalananku tidak berakhir disana saja, Aku masih harus menyebrang lagi ke tanjung serdang menunggu angkutan dan menempuh perjalanan selama kurang lebih 6jam lagi menuju desa lontar karena disana aku dan papakku janjian bertemu. Tepat jam 4 aku berangkat menuju desa lontar dan sekitar pukul 10 malam waktu setempat akhirnya aku sampai di rumah tujuan. Disana aku bertemu dengan sepupu dari papakku yg begitu mirip dengan almarhum kakekku, hal itu sontak menjadikanku kembali merindukan sosok kakek yg sangat aku sayangi. Namun aku tidak bermalam disana karena kami harus melanjutkan perjalanan ke desa teluk aru, desa terakhir untuk sampai ke desaku tercinta. Memakan waktu sekitar 45 menit untuk sampai di desa teluk aru aku langsung singgah rumah sepupu ayahku yg lain. harus menginap karena malam itu sudah terlalu larut sehingga tidak ada perahu yg sedang berlalu lalang di laut. Akhirnya keeseokan harinya setelah menyantap sarapan pagi yg disuguhkan bibiku yg cantik aku bersama papakku akhirnya berangkat menuju final destination yakni Desa Kerasian.









Itu singkat cerita dan beberapa dokumentasi yg aku aku abadiin, yah mudah"an postingan ini bermanfaat buat kita semua terutama buat temen-temen yg mau mampir di desaku ini, sebetulnya banyak cara buat bisa sampe ke desaku ini, cuman kebetulan aku waktu itu kesananya pas lewat jalur udara. Kalo mau lewat jalur laut juga bisa, malah kita bisa langsung turun di batu licin. Atau kalo pengen GRATIS kita bisa nunpang kapan kayu yg mau mampir ke Kerasian, soalnya banyak pelaut yg sering mampir ke sini. ^_^
Tarimakasih kawang...

1 komentar: